Rabu, 02 Desember 2009

HIPOGLIKEMIA

TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI(5),(6),(7)

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah.
Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah. Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi.
Otak merupakan organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah karena glukosa merupakan sumber energi utama otak. Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan merangsang sekresi glukagon untuk mempertahankan kadar gula darah tetap seimbang. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

ETIOLOGI(1)

1. Hipoglikemia sesudah makan (reaktif)

Ø Hiperinsulinisme pencernaan

Pasien yang mengalami gastrektomi, gastrojejunostomi, piloroplasti atau vagotomi dapat mengalami hipoglikemia pascamakan, mungkin karena pengosongan lambung yang cepat dengan penyerapan singkat glukosa serta pelepasan insulin yang berlebihan.

Ø Intoleransi fruktosa herediter dan galaktosemia

Pemasukan fruktosa atau galaktosa memicu hipoglikemia pada anak-anak dengan intoleransi fruktosa dan galaktosemia.

Ø Sensitivitas leusin

Asupan leusin jarang dapat menyebabkan sindroma ini pada bayi yang rentan.

Ø Idiopatik

Hipoglikemia idiopatik terdiri atas dua sindroma:

- Hipoglikemia sejati

Gejala adrenergic muncul sesudah makan dan disertai oleh glukosa plasma rendah pada saat gejala muncul spontan selama kehidupan setiap hari.

- Pseudohipoglikemia

Menggambarkan keadaan pasien yang dapat menimbulkan gejala adrenergikyang mengarah ke hipoglikemia 2 sampai 5 jam setelah makan tetapi tidak memiliki konsentrasi glokosa plasma yang rendahketika muncul gejala secara spontan dalam kehidupan setiap hari.

2. Hipoglikemi puasa

Ø Kurangnya produksi glukosa

a) Defisiensi hormon

Insufiensi adrenal dan hipopituitarisme merupakan keadaan defisiensi hormon yang paling umun menyebabkan hipoglikemia.

b) Defek enzim glukogenolitik atau glukoneogenik

Enzim-enzim yang diperlukan untuk glukoneogenesis yaitu gukosa-6-fosfatase, piruvat karboksilase, fosfoenolpiruvat karboksikinase, dan fruktose-1,6-bifosfatase. Jika ada penurunan aktivitas dari salahsatu enzim ini dapat terjadi hipoglikemia dan seringkali disertai dengan asidosis laktat.

c) Penghantaran substrat yang tidak memadai

Defisiensi substrat tampaknya merupakan salah satu mekanisme yang bekerja dalam hipoglikemia ketotik pada bayi, karena titik balik alanin yang rendah. Subtract yang tidak memadai juga mendukung terjadinya hipoglikemi pada malnutrisi, keadaan penyusutan otot, gagal ginjal kronik dan kehamilan lanjut.

d) Penyakit hati

Penyakit hati didapat dapat menyebabkan hipoglikemia yang serius. Kongesti hati karena gagal jantung kanan sangat mengganggu, dan hepatitis virus berat atau sirosis juga dapat menyebabkan hipoglikemia.

e) Obat

Hipotermia yang berhubungan dengan alkohol, dapat menyebabkan kadar glukosa plasma rendah. Alkohol hanya memicu hipoglikemia setelah periode puasa yang cukup untuk menghabiskan simpanan glikogen dalam hati. Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya. Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah.

Ø Penggunaan glukosa yang berlebihan

Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel pulau langerhans penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia.

3. Penyakit autoimun

Dimana tubuh membentuk antibodi yang menyerang insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut. Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes.

GEJALA DAN TANDA KLINIS(5),(6)

Dapat dibagi dalam beberapa stadium:

(a) Stadium parasimpatik: lapar, mual, dan tekanan darah turun.

(b) Stadium gangguan otak ringa: lemah lesu, sulit bicara, dan kesulitan menghitung sementara.

(c) Stadium simpatik: keringat dingin pada muka, bibir atau tangan gemetar.

(d) Stadium gangguan otak berat: tidak sadar, dengan atau tanpa kejang.

Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darh dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf.
Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-debar dan kadang rasa lapar).

Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma.
Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral.

Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga sebelum sarapan pagi. Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.

DIAGNOSIS(5)

Anamnesis:

1. Penggunan preparat insulin atau obat hipoglemik oral ; dosis terakhir, waktu pemakaian terakhir, dan perubahan dosis.

2. Waktu makan terakhir dan jumlah asupan gizi.

3. Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya.

4. Lama menderita DM dan komplikasi DM.

5. Penyakit penyerta: ginjal, hati, dll

6. Penggunaan obat sistematik lainnya: penghambat adrenergik B, dll

Pemeriksaan fisik:

Pucat, diaphoresis, tekanan darah, frekuensi denyut jantung, penurunan kesadaran, dan defisit neurologik fokal transien.


Trias whipple untuk hipoglikemia secara umum:

1. Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia

2. Kadar glukosa plasma rendah

3. Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat


Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah.

Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium sederhana. Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.
Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).
Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan lokasi tumor.

DIAGNOSIS BANDING(7)
Hipoglikemia karena :

Ø Obat

- Sering: insulin, sulfonilurea, dan alkohol.

- Kadang-kadang: kinin dan pentamidine.

- Jarang: salisilat dan sulfonamide.

Ø Hiperinsulinisme endogen: insulinoma, kelainan sel B jenis lain, sekretagogue ( sulfonylurea ), autoimun, dan sekresi insulin ektopik.

Ø Penyakit kritis: gagal hati, gagal ginjal, sepsis ,starvasi dan inasasi.

Ø Defisiensi endokrin: kortisol, growth hormone, glukagon, dan epnefrin.

Ø Tumor non-sel B: sarkoma, tumor adrenokortikal, hepatoma, leukemia, limfoma , dan melanoma.

Pasca – prandial: reaktif ( setelah operasi gaster) dan diinduksi alkohol.

PENGOBATAN(5),(6)
Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu.
Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.

Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan otak yang serius.

Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.

Tumor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan.
Sebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor (misalnya diazoksid).

Bukan penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.

KOMPLIKASI(5),(6),(7)

Kerusakan otak, koma, dan kematian.

Prognosis(5),(6),(7)

Dubia ad malam

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

  1. Harrison`s. Principles of Internal Medicine. 17thEdition. United State of America. 2008
  2. Sudoyo A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2006
  3. Sylvia AP, Lourraine MW. Patofisiologi Konsep Klinik Prose-Proses Penyakit. Edisi ke 6. Vol II. Jakarta :EGC. 2003
  4. Silbernagl Stefan, Lang Florian. Teks dan Atlas Berwarana Patofisiologi. Jakarta : EGC. 2006
  5. Hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Available form URL: http://www.medicastore.com. Accessed November 23, 2009.
  6. Beccary. SweetPee is Kencing Manis: Info Lengkap Diabetes. Available form URL: http://www.wordpress.com. Accessed November 23, 2009.
  7. Info Penyakit: Hipoglikemia. Available form URL: http://www.tanyadokter.com. Accessed November 23, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar